Belopa - Pelatihan implementasi penggunaan drone (aerial mapping) menuju percepatan kebijakan satu peta untuk mendukung perencanaan pembangunan dan penyerahan peta tematik sebaran infrastruktur Kabupaten Luwu yang secara resmi di buka pada senin 11 februari 2019 di aula Pertemuan kantor Bappeda Luwu dan hari ini berlanjut di halaman kantor Bappeda untuk latihan pemetaan lapangan.
Saat pembukaan yang dihadiri oleh Anggota DPRD Luwu Muh Yamin Annas, Staf Ahli Luwu Lukman, Para Kepala Dinas dan Kepala SKPD dan OPD, jajaran camat sekabupaten luwu, Ketua APDI Sulsel Ir. Nauval, S. Hut, M. Hut, I. Pm, Ketua Pusat Studi Wilayah Tata Ruang dan Informasi Spasial UNHAS/Ketua PPID Sulsel Dr. Samsu Arif, M. Sc beserta seluruh peserta. Bupati Luwu, H. Andi Mudzakkar menyampaikan sangat mengapresiasi kegiatan ini dan kegiatan ini sangat penting untuk menunjang perencanaan 5 tahun kedepan.
“Pemetaan aearial mapping dilakukan untuk menyatukan persepsi soal satu peta satu pintu, misalnya, di daerah pesisir pantai sangat dibutuhkan untuk peta satu pintu satu informasi. Potensi rumput laut jenis katonik. Termasuk semua sektor pertanian, perkebunan dan kelautan juga sangat membutuhkan informasi satu pintu,” H. Andi Mudzakkar.
Menurut H. Andi Mudzakkar, Selain untuk sektor diatas, aerial mapping juga sangat penting untuk acuan pembangnan infrastruktur misal pembangunan jalan dan jembatan.
Pelatihan yang secara teknis dilaksanakan oleh Tim Gugus Tugas Geospasial yang dinaungi Bappeda dan Litbang Kabupaten Luwu, mengikutkan sebanyak 30 Aparatur Sipil Negara (ASN) lintas SKPD dan staf dari 22 kecamatan.
“Pelatihan ini melibatkan 30 ASN namun saran saya libatkan juga staf honorer. Paling tidak mereka punya keahlian jadi saat rekrutmen Pegawai non ASN mereka bisa diakomidir sebagai salah satu syarat, ” saran H. Andi Mudzakkar